Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 13 Desember 2011

Menjadi Dokter (Terapis) di Rumah : P3K pada Luka

Luka
Luka adalah terjadinya gangguan kontinuitas jaringan, sehingga terjadi pemisahan jaringan yang semula normal.
Penyebab luka ada empat jenis :
1. Trauma Mekanis, diakibatkan tergesek, terpotong, terpukul, ter-tusuk dan terjepit.
2. Trauma elektris akibat listrik atau petir.
3. Trauma termis akibat panas atau dingin.
4. Trauma kimia, disebabkan bahan kimia.
Penanganan luka dengan herba :
1. Luka Lecet : Bersihkan luka dengan air dan balurkan minyak Herba Jawi 99.
2. Luka memar : Kompres meng-gunakan batu es dan balurkan minyak Herba Jawi 99. Terapi herba menggunakan Gamalife dan Spirumadu Kids.
3. Luka iris : yang pendek dan dangkal, bersihkan dengan air. Balurkan minyak Herba Jawi 99.
4. Luka bakar : apabila luka terbakar dan kotor, maka lakukan tindakan disinfeksi sebagai berikut:
- Letakkan kassa streril di tengah luka (jangan ditekan).
- Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, luka disiram air untuk membasuh darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
- Kassa penutup luka diambil kembali, lalu balurkan minyak Herba Jawi 99 utk disinfektan.
- Setelah bersih bagian luka, balurkan kembali minyak Herba Jawi 99 dan kemudian tutup luka dengan kassa steril, kemudian dilapisi dengan kassa yang tebal dan lembut.

Penanganan terapi herba: Berikan Spirumadu Kids dan Gamalife.

Senin, 12 Desember 2011

Menjadi Kanibatl tanpa sadar....

sumber: Majalah Hidayatullah edisi khusus Agustus 2009

Menjadi Kanibal Tanpa Sadar

TIDAK HANYA MENGANDUNG BAHAN DARI JENIS HEWAN YANG DIHARAMKAN, SEJUMLAH UNSUR DARI MANUSIA JUGA DITEMUKAN PADA SEBAGIAN PRODUK KOSMETIKA. KANIBALISME?

KD, seorang artis kenamaan Indonesia hanya bisa kaget. Suntikan cairan Botox yang dipakainya untuk mengencangkan dan meremajakan kulit selama ini ternyata berbahan haram.

"Aduh, apa fatwa ini baru? Ini berat hukum-nya. Ya, karena perkara ini sudah tercantum dalam agama. Saya mesti konsultasi dengan dokter kecantikan saya secepat mungkin tentang hal ini," ujarnya kepada sebuah surat kabar harian Ibukota beberapa waktu lalu.

Jawaban KD tadi menyusul fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia yang mengharamkan suntikan Botox untuk kecantikan. Alasannya, karena Botox mengandung bahan haram dari babi. Hal lainnya, karena Botox digunakan untuk mengubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) hanya untuk alasan kecantikan, yakni menghilangkan kerutan¬kerutan pada wajah agar terlihat lebih muda.

Parahnya lagi, Botox jenis suntik yang dipa-kai KD tadi bukan hanya mengandung bahan babi, tapi juga mengandung serum albumin manusia. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Anna P. Roswiem, Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Anna menjelaskan, Botox adalah suatu kom-pleks neurotoxin yang dimurnikan (Botulinum Toxin Type A). Yakni senyawa steril dari toksin botulinum tipe A yang diproduksi dengan carafermentasi Clostridium botulinum strain hall tipe A yang ditumbuhkan dalam media yang mengandung hidrolisat kasein, glukosa, dan yeast extract (ragi).

Senyawa tadi dimurnikan dari larutan media dengan cara dialisis dan pengendapan yang bersifat asam. la menghasilkan suatu senyawa kompleks yang terdiri dari neurotoxin dan beberapa protein pelengkap. Kompleks tersebut dilarutkan dalam larutan NaCI steril yang mengandung albumin manusia (human albumin) dan dikeringvakumkan dalam vial (wadah steril).

Setiap 1 vial Botox mengandung 100 unit Neurotoxin dari Clostridium botulinum tipe A. Sedangkan Clostridium botulinum tipe A mengandung 0,5 mg albumin manusia dan 0,9 mg NaCL steril, yang dikering-vakumkan tanpa penambahan pengawet.

"Jelaslah kosmetik Botox tidak dapat dikategorikan sebagai kosmetik halal (suci), karena mengandung bahan yang berasal dari manusia," kata Anna yang juga ahli Biokimia di Institut Pertanian Bogor ini.

Sedang untuk bahan babi, kata Anna, ke-mungkinan terdapat pada Botox jenis krim. Salah satu merek produknya adalah Argirelin (Vegetal Botox). Bahan produk tersebut terutama adalah Argirelin, asam Hialuronat, Matrixyl, Hispagel, dan Gliserin bisa berasal dari hewan.

Menurut data di LPPOM MUI, hingga saat ini baru tiga persen saja dari total keseluruhan perusahaan kosmetika di Indonesia yang bersertifikasi halal. Menurut data Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), ada 744 perusahaan kosmetika dan toiletries di Indonesia. Dari jumlah itu, yang telah tersertifikasi halal oleh LPPOM MUI cuma 23 perusahaan saja. Dengan kata lain, hampir 97 persen produk kosmetika yang beredar di pasaran tidak jelas kehalalannya. Itupun belum termasuk dengan jumlah produk kosmetika impor, produk kosmetika palsu dari dalam dan luar negeri. Artinya, jumlah produk kosmetika yang belum jelas kehalalannya bisa di atas 97 persen.
Anna mengatakan jumlah besar itu menca­kup seluruh merek kosmetika terkenal dari dalam dan luar negeri. Seperti Pond's, Revlon, Olay, Nivea, Lancome, Ovale, Body Shop, Oriflame, Dove. Juga produk dalam negeri semisal Sari Ayu Martha Tilaar, Mustika Ratu, dan sebagainya. Apalagi tentang produk kosmetika berharga murah dari Cina yang sedang laris di pasaran. "Hingga saat ini tidak ada satupun produk kos­metika dari Cina tersertifikasi halal oleh LPPOM MUI," kata Anna.

Anna menambahkan, sejumlah produsen kosmetika lokal semisal PT Mustika Ratu, PT Martina Berto Martha Tilaar, dan PT Ristra Indolab memang pernah mengajukan permo­honan sertifikasi halal kepada LPPOM MUI. Te­tapi ketiga perusahaan tersebut tidak lolos au­dit. Hasil audit menemukan adanya sejumlah bahan yang tidak jelas kehalalannya. Karena alasan kode etik, Anna menolak menyebutkan bahan-bahan tersebut.

Akhirnya proses sertifikasi pun berhenti karena ketiga perusahaan itu tidak mau me­lanjutkan lagi. "Mungkin hagi mereka bahan itu sudah bagus dan sudah laku di dalam dan di luar negeri," ujarnya.
Memang, menurut Anna, hanyak perusaha­an kosmetika yang terganjal masalah ini, ke­mudian tidak meneruskan proses permohonan sertifikasi halal produknya.

Contoh produk kosmetika yang telah terser­tifikasi halal, kata Anna, adalah produk yang dikeluarkan oleh PT. Pusaka Tradisi Ibu Perusa­haan ini yang mengeluarkan produk bermerek Wardah, Mumtaz, Putri. Fadila, Zahra, dan Camilla. Selain itu, sejumlah perusahaan lain seperti PT Air Mancur, PT Aloe Vera Indonesia, dan PT Unza Vitalis juga sudah mendapat sertifikasi halal dari LPPOM. Pembaca bisa melihat daftar lengkapnya di Jurnal Halal LPPOM MUI atau di situs resmi LPPOM MUI, www.halalmui.org.


Kamis, 01 Desember 2011

Daun Sirsak Lebih Kuat 10.000 Kali Daripada Kemoterapi

Daun Sirsak vs Kemoterapi (Ribuan Kali Lebih Kuat)
sumber: Trubus Online

Mengobati Kanker Serviks

‘Selamat ya, sudah hamil.’ Yanti Sumiati bertubi-tubi menerima ucapan itu dari rekan kerja, tetangga, dan saudara pada Mei 2010. Perutnya membesar. Banyak orang menerka ia hamil 5 bulan. Hati Yanti justru remukredam. Sebab, bukan janin dalam kandungan, tetapi kanker serviks yang merenggut nyawa seorang perempuan setiap 4 menit.

Yanti Sumiati mengetahui kanker serviks itu ketika ia memeriksakan diri di sebuah klinik di Warungbuncit, Kotamadya Jakarta Selatan. Bagian bawah perut sakit, ‘Seperti ditusuk-tusuk, nyeri sekali,’ kata perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat, 20 Agustus 1978 itu. Rasa sakit menjalar ke kaki kiri. Kondisi itulah yang mendorong Yanti bergegas ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr Slamet Zaeny SpOG, pada 6 Mei 2010.

Dokter yang memindai Yanti menggeleng-gelengkan kepala. ‘Lihat di monitor, kankernya sebesar kepala bayi,’ kata dr Slamet Zaeny SpOG seperti diulangi oleh Yanti. Kadar CA – indikator adanya sel kanker – 113,39 U/ml; normal, kurang dari 35 U/ml. Sambil berbaring, ia memandangi layar pemindai. Dokter menyarankan Yanti menjalani operasi. Namun, anak ke-3 dari 6 bersaudara itu memilih jalan lain. Sebab, sebelum pemeriksaan itu pada April 2008 ia menjalani operasi untuk mengatasi kista.

Namun, 2 tahun berselang ia terserang kanker serviks. Gejala munculnya kista sama persis dengan kanker serviks itu. Warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasarminggu, Jakarta Selatan, itu juga mengalami insomnia dan merasa serbasalah: miring ke kiri sel kanker yang membesar ikut ke kiri, ke kanan, turut ke kanan. Keadaan itu menyebabkan Yanti memutuskan untuk menjalani operasi pada 10 Agustus 2010.

Sehari sebelumnya, ia menemui kedua orangtuanya di Ciampea, Kabupaten Bogor. Ketika itulah Yanti berjumpa dengan tetangganya, pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS. Zuhud mempunyai informasi tentang khasiat daun sirsak dari beberapa hasil penelitian di mancanegara. Guru besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar Yanti mengonsumsi daun sirsak. Keesokan harinya, Yanti membatalkan operasi dan merebus 10 lembar daun sirsak segar dalam 3 gelas air hingga mendidih.

Setelah rebusan dingin, ia meminumnya. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing segelas. Istri Fery Firmansyah itu juga menyantap daging buah sirsak sekali sehari. Ia memotong 4 bagian buah berukuran sedang, bobot 6 – 7 ons. Sepotong buah Annona muricata cukup untuk sehari. Pada 24 Agustus 2010, ia kaget bukan kepalang ketika mudah menarik risleting dan mengancingkan celana. Semula bukan hal gampang untuk mengenakan celana akibat perut yang kian membesar. Ia benar-benar baru sadar bahwa perut mengempis.

Pagi itu ia mencoba tidur, tetapi perutnya tanpa gelambir seperti sebelumnya. Ia miring ke kiri dan ke kanan beberapa kali, tetapi tak ada gumpalan dalam perut yang mengikuti gerakan seperti sebelumnya. ‘Saya menangis karena saking senangnya,’ kata perempuan yang menikah pada 2007 itu. Sembuh? Begitulah dugaan Yanti. Sebulan berselang ia menemui dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Hasil pemindaian menunjukkan tak ada lagi berjalan di serviks.
 
Menurut dokter sekaligus herbalis di Jakarta Timur, dr Willie Japaries MARS, hilangnya sel kanker dari serviks Yanti dapat melalui berbagai jalan seperti luruh bersama urine atau feses. Namun, menurut Yanti selama 14 hari konsumsi daun dan buah sirsak hingga perut mengempis, tak ada perubahan warna atau bentuk feses dan urine. Japaries mengatakan cara lain detoksifikasi adalah melalui keringat.

‘Pikiran saya lepas. Saya senang banget,’ katanya dengan wajah berbinar. Setelah perutnya mengempis, Yanti lahap setiap kali makan sehingga tubuh kian segar. Insomnia juga sirna sehingga kini ia bisa tidur nyenyak. Meski begitu hingga kini ia tetap mengonsumsi segelas rebusan daun sirsak sekali sehari.

10.000 kali

Perubahan kondisi perut yang semula seperti perempuan hamil lalu mengempis hanya dalam 2 pekan itu sangat cepat. Semula Zuhud memprediksi, perubahan itu baru tercapai setelah 3 bulan Yanti rutin mengonsumsi daun kerabat srikaya itu. Prediksi 90 hari itu berdasarkan informasi yang ia peroleh di internet.

Yanti Sumiati bukan satu-satunya yang merasakan khasiat daun anggota famili Annonaceae. Contoh lain, Sri Haryanto di Yogyakarta yang mengidap kanker prostat dan Yulisnawati (kanker payudara di Palembang, Sumatera Selatan).

Selain ke-3 jenis kanker – serviks, payudara, dan prostat, daun sirsak juga terbukti secara ilmiah mengatasi antara lain kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Begitulah hasil riset peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin. Peneliti yang memperoleh daun sirsak dari Garut, Jawa Barat, itu membuktikan bahwa daun Annona muricata manjur mengatasi 7 sel kanker. Daun sirsak yang selama ini terabaikan itu ternyata mujarab mengganyang sel kanker.

Ada apa di balik itu? Peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD yang meriset daun sirsak bersama Jerry L McLaughlin menemukan senyawa aktif acetogenins. Mereka melakukan uji praklinis dengan memanfaatkan beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru dan pankreas. ‘Tujuan penelitian, mengembangkan ilmu pengobatan untuk mengatasi kanker,’ kata doktor Biologi alumnus Champaign Urbane University, Amerika Serikat, itu.

Acetogenins menghambat ATP kanker
‘Acetogenins menghambat ATP (adenosina trifosfat, red). ATP sumber energi di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP,’ kata Sastrodihardjo. Acetogenins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Dampaknya produksi energi di dalam sel kanker pun berhenti dan akhirnya sel kanker mati. Hebatnya acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel lain yang normal di dalam tubuh. ‘Acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP. Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak dianggap selektif dan hanya memilih sel kanker untuk diserang,’ kata Sastrodihardjo.

Bukan hanya selektif, acetogenins juga dahsyat! The Journal of Natural Product membeberkan riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo Research Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi.

Adriamycin yang mempunyai nama generik doxorubicin merupakan obat untuk mengatasi berbagai jenis kanker seperti leukemia, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas. Sedangkan kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memasukkan zat atau obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

Menurut peneliti di Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada (CCRC–UGM), Nur Qumara Fitriyah, riset McLaughlin menunjukkan dengan dosis kecil saja, daun sirsak efektif memberangus sel kanker. Berdasarkan riset McLaughlin ED50 ekstrak kasar daun sirsak < 20 µg/ml, sedangkan ED50 senyawa murni cuma < 4 µg/ml. Artinya dengan dosis rebusan 10 – 15 daun sirsak masih aman dikonsumsi.

Tren sirsak

Menurut Ervizal AM Zuhud penelitian sirsak sempat ditutupi-tutupi selama 10 tahun karena ‘mengancam’ kelangsungan hidup kemoterapi dan industri kimia. Apalagi harga sirsak murah. Hasil penelitian itu, ‘Baru tersebar setelah keluarga dari seorang peneliti mengidap kanker dan mempublikasikan di dunia maya,’ kata kepala Bagian Konservasi dan Keanekaragaman Tanaman, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, itu.

Berbagai lembaga riset di tanahair juga mulai menguak rahasia daun sirsak dan kerabatnya. Sekadar menyebut contoh, periset di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Prof Dr Latifah K Darusman, hingga kini meriset komponen kimia yang dominan di daun sirsak. Sedangkan peneliti di Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sismindari, meriset khasiat biji dan daun srikaya yang kaya ribosome inactivating protein (RIP). ‘RIP mampu merusak sintesis protein pada sel yang sedang tumbuh sehingga mati,’ kata Sismindari.

Konsumsi daun sirsak bukan hanya untuk para pasien, tetapi juga baik bagi orang sehat. Menurut Ervizal AM Zuhud, kasiat daun sirsak bagi orang sehat, ‘Menambah kekebalan tubuh dan mencegah asam urat. Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah dan memperkuat sperma.’ Di Indonesia kini para dokter dan herbalis meresepkan daun sirsak kepada para pasien. Ada yang meresepkan secara tunggal – hanya daun sirsak, tetapi ada pula yang meracik kombinasi daun sirsak dengan herbal lain seperti rimpang temuputih dan sambiloto. Mereka meresepkan daun sirsak antara lain untuk mengatasi beragam kanker.

Para herbalis meresepkan daun sirsak bukan melulu untuk mengatasi sel kanker. Herbalis di Gegerkalong, Kotamadya Bandung, Jawa Barat, H Sarah Kriswanty, misalnya, meresepkan daun sirsak untuk mengatasi bronkhitis dan kejang. Sedangkan Lina Mardiana meresepkan daun sirsak untuk pasien yang menderita peradangan, misalnya radang tenggorokan, usus, pencernaan, ambeien.

Menurut dr Willie Japaries MARS yang juga meresepkan daun sirsak, daun Annona muricata bersifat netral sehingga sesuai untuk mengatasi beragam jenis kanker. Herbalis lain yang juga meresepkan daun sirsak antara lain dr Prapti Utami di Jakarta Selatan dan Maria Andjarwati (Kelapagading, Jakarta Utara. Para herbalis dan dokter itu sebagian besar meresepkan daun sirsak baru pada 2 – 4 tahun silam. Pada umumnya mereka tak meracik, tetapi pasien yang menyiapkan sendiri sejak pencarian daun hingga merebus. Harap mafhum hingga saat itu di pasaran belum tersedia ekstraksi daun sirsak dalam kapsul.

Namun kini telah hadir EKSTRAK DAUN SIRSAK yang juga disinergikan dengan Ekstrak 6 daun lainnya seperti Cincau, Katuk, Mint, Sambiloto, Pegagan dan Spirulina. Yaitu KLOROFIL GREEN PALAPA, yang merupakan inovasi dan produksi ASLI MUSLIM Indonesia. Hanya dengan Rp. 75.000,-/botol isi 75 Kaplet, anda dapat merasakan Khasiat dan Manfaat yang luar biasa. Hub 085719936515 utk mendapatkan harga spesial....
 
Benar kata Yeni Sumarni yang juga mengonsumsi daun sirsak, ‘Obat kanker itu ternyata murah meriah, kita tak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah.’

KANDUNGAN, KHASIAT DAN MANFAAT DAUN SIRSAK : Resep Pengobatan Untuk Kanker prostat, pankreas, dan paru-paru | Herbal untuk Mengobati Sakit Pinggang, bayi mencret,ambeien, bisul, anyang-anyangan,liver, eksim, rematik, dll.

Sirsak. Rasanya yang segar dapat menggoyangkan lidah. Anda akan memiliki sensansi tersendiri ketika menikmati buah yang satu ini. Kandungan airnya yang begitu banyak memberikan kesegaran ketika menyantapnya. Untuk menemani sarapan Anda, buah yang bernama latin Annona Muricata ini, bisa diolah menjadi selai untuk olesan roti.

Tak hanya buahnya, daun sirsak pun bisa dimanfaatkan. Khasiat daun sirsak begitu berperan dalam membunuh sel-sel kanker. Ya, itulah obat kanker yang tak menguras biaya. Pohonnya terdapat di mana-mana, bahkan di pekarangan rumah Anda sekali pun.

Para peneliti di AS, meneliti bahwa daun Graviola atau yang dikenal daun sirsak ini mengandung zat anti-kanker (Annonaceous Acetogenin). Zat ini mampu membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat di dalam tubuh.

Pada tahun 90-an, ditemukan sejenis jamu herbal dari suku-suku di Amazon. Setelah diteliti, ramuan herbal tersebut mampu menyembuhkan beberapa penyakit penting termasuk kanker.

Untuk penyembuhan, sepuluh lembar daun yang berwarna hijau tua direbus setiap harinya. Dengan ditambah tiga gelas air putih untuk rebusan. Tunggu hingga menguap sampai menyisakan satu gelas saja. Daun sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.
 
Meski masih dikatagorikan pengobatan alternatif, tapi tak sedikit orang yang sudah membuktikan khasiat daun sirsak ini. Agar tidak meninggalkan ampas, sebaiknya disaring terlebih dahulu sebelum menuangkannya ke dalam gelas. Tak perlu ragu untuk mencobanya. Perut akan terasa hangat, keringat pun mengalir deras.

Khasiat daun sirsak pun dapat dirasakan ketika mengkonsumsinya dalam bentuk kapsul. Kini beberapa perusahaan sudah mengembangkannya dan mengolahnya menjadi lebih praktis. Jika ingin menghemat pengeluaran, alam pun terus menyediakannya.

Tak perlu khawatir, rebusan daun sirsak ini tidak menimbulkan rasa mual, menurunkan berat badan maupun kerontokan rambut. Energi akan meningkat dan penampilan fisik pun akan membaik. Khasiat daun sirsak dapat melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan.

Setelah dua minggu, para penderitanya bisa melakukan pemeriksaan ke dokter dan hasilnya cukup berkhasiat. Bahkan setelah 3-4 minggu, efeknya dapat terlihat jelas. Daun sirsak ini di antaranya dapat menyembuhkan kanker payudara, usus besar, paru-paru, prostat dan pankreas.

Tak hanya mengatasi penyakit kanker, daun sirsak pun berkhasiat untuk pengobatan sakit pinggang, bayi yang terkena mencret, ambeien, bisul, anyang-anyangan, sakit kandungan air seni, penyakit liver, eksim serta reumatik. Bahkan bunga sirsak juga dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan katarak.

Dengan ketelatenan, kanker dapat disembuhkan dengan daun sirsak ini. Namun, tak sedikit orang yang tidak sabar ketika melakukan pengobatan. Waktu 3-4 minggu tidaklah lama, apa salahnya untuk dicoba.

HPA Indonesia dengan bangga menghadirkan, sebuah produk luar biasa dengan multi khasiat. Sinergi 7 Ekstrak Hijau Daun terbaik dalam bentuk Kaplet, KLOROFIL GREEN PALAPA. Salah satunya adalah DAUN SIRSAK. Disinergikan dengan Daun Mint, Daun Katuk, Daun Cincau, Daun Sambiloto, Daun Pegagan, dan Spirulina.

Sabtu, 12 November 2011

Jam Tangan Keren, Limited Edition














Selasa, 18 Oktober 2011

Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin (bag. 2)

Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?
Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.

Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.

SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.

Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.

Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.
Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.

Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?
Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya. Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr

“Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”

Bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya. Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi. Saya pribadi, dengan berbagai pengalaman seputar madu yang sungguh ajaib, percaya bahwa madu sangat aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan, meski ia bayi sekalipun. Justru ia berperan sebagai pengganti imunisasi yang sampai saat ini sangat diragukan kehalalannya.

Karena khasiat madu sendiri telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)

Tidak ada pengecualian untuk bayi dalam tafsir ataupun hadits yang menjelaskannya. Jangan sampai penerapan ASI Ekslusif ini menjadi penghalang bagi orang tua untuk mentahnik bayinya dengan kurma karena ini adalah sunnah yang tsabit, sebisa mungkin kita berusaha menerapkan sunnah-sunnah yang ada untuk bayi kita yang baru lahir. Dan sunnah Rosululloh itu lebih utama untuk kita laksanakan, walaupun mungkin ada sebagian dokter atau kalangan medis melarang hal tersebut dengan berbagai alasan karena belum tahu tentang hikmahnya.

Jalan amannya, berikan untuk bayi dan balita hanya yang refined dan purified with no additive (sudah dibersihkan dan dimurnikan/MADU ASLI). Dan karena madu itu bersifat panas, campurkan madu dengan air sebelum memberikannya pada bayi.

Penutup
Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara.

Jerry D. Gray, penulis buku Deadly Mist, seorang pria kelahiran Jerman, yang tumbuh dan besar di Amerika Serikat, seorang mualaf yang beberapa tahun terakhir tinggal di Indonesia, menyarankan agar kita tidak percaya dan mengikuti program – program dari pemerintah AS dan WHO. Seperti program vaksinasi dan lain – lain. Karena tidak ada vaksin yang menjamin 100% kebal terhadap penyakit tertentu. Justru setelah pemberian vaksin, tubuh menjadi demam, dan lemah. Hal ini memudahkan terjangkitnya penyakit lain. Menurut Jerry, puluhan ribu dokter di AS tidak mau memberikan vaksin kepada anak – anak mereka.

Jerry juga mengajak untuk lebih banyak menggunakan produk obat herbal islami dan alami. Ia menjelaskan tentang pengalaman pribadinya dalam penggunaan obat islami untuk mengatasi masalah dan menjaga kesehatan diri dan keluarganya. Produk obat islami yang selalu ada di rumahnya adalah madu, habbatussauda (baik yang berbentuk serbuk atau minyak), dan juga minyak zaitun. Obat – obat ini dijelaskan dalam Al Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa jintan hitam (habbatussauda) merupakan penyembuh bagi segala penyakit, kecuali maut.

Sudah cukup banyak yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6)

Terbatasnya akses dan sarana informasi tentang Halal Haram & bahaya tersembunyi dalam makanan, obat, kosmetik & bahan konsumsi lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat, menjadikan ummat Islam selama bertahun-tahun, bahkan berpuluh tahun, secara sadar, tak sadar atau sengaja menidaksadarkan diri --karena enak-- tidak lagi memperhatikan HALAL HARAM zat yang masuk ke tubuh.

Karenanya, menjadi kewajiban bagi kita semua sebagai ummat pengikut Rasulullah saw utk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi-informasi penting ini. Sampaikanlah walau satu ayat.

InsyaAllah tim kami dalam KOMUNITAS PEDULI PRODUK HALAL dan M-CARE Centre siap untuk terus bergerak dan memberikan pencerahan. Memberikan Informasi dan Wawasan tentang HALAL HARAM, ZAT ADITIF, hingga POLA HIDUP SEHAT a la sunnah Rasulullah yang mulai terlupakan, Kesehatan Islam melalui ATH-THIBBUN NABAWI.

Subhanallah, kegiatan kami melalui Safari Dakwah Halal Haram mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Banyak masyarakat yang belum tahu & belum menyadari bahaya dari atas meja makan. Jika informasi ini disampaikan & disebarluaskan, insyaAllah ummat & kehidupan akan terselamatkan.

Lebih dari sekadar informasi, ini adalah pondasi sebuah pemahaman.
Lebih dari upaya merangkai usaha, ini adalah salah satu ikhtiar untuk menghadirkan Solusi Hidup Sehat Sejahtera bagi masyarakat.

Lebih dari sekadar berbagi gagasan, ini adalah menjadi sebuah penghayatan tentang urgennya menjadi pribadi & keluarga sehat sejahtera.

Karena itulah.....
Untuk menjadi yang TERBAIK bagi Keluarga,
Untuk melahirkan ketulusan mendampingi yang tercinta,
Untuk memberikan perhatian kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga.

Jika ada ikhwati fillah, sahabat dan teman2 sekalian yang ingin mengundang kami, insyaAllah kami siap hadir kemanapun dan di manapun.
Hubungi M-CARE Centre 085719936515.

Mari Bersatu Selamatkan Ummat dan Kehidupan.
Bergerak dan memulai dari yang kecil sekarang....
Semoga jadi hari-hari yang penuh arti.
Sebaik-baik insan adalah yg paling beri manfaat & menebar selamat sepanjang hayat.

~ M-Care Learning Centre ~

Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin (bag. 1)

Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga RockefellerRockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme InternasionalDan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :
The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). ~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”

Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
  • Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
    ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
  • Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
    ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
  • Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”
    ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
  • Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
    ~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
  • Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
    ~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
  • Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
    ~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
  • Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
    ~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
  • Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”

Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?
Menurut penelitian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tahu bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci? DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tahu asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut. Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.
Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Dr.William Howard dari USA
“Tubuh telah memiliki metodenya sendiri untuk mempertahankan, yang tergantung pada vitalitas tubuh pada saat tertentu. Jika vitalitas cukup, maka tubuh akan bertahan terhadap seluruh infeksi dan sebaliknya. Sesungguhnya kita tidak dapat mengubah vitalitas tubuh menjadi lebih baik apalagi memakai bahan racun (vaksin) “
Jurnal  Majalah Halal No. 64/x/2006

Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.
  • Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
  • Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
  • Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
  • Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
  • Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
  • Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
  • Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
  • Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
  • Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
  • Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.
  • Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
  • Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
  • Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
  • Dan masih banyak lagi.
(bersambung....)

ASI vs SUFOR

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 233)


Merujuk pada firman Allah di atas, menjadi kewajiban bagi setiap ibu untuk menyusui buah hatinya. WHO dan Depkes RI menyatakan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun adalah upaya memberikan jaminan kesehatan anak.


Data Survei Sosial Ekonomi Nasional pada 2007-2008 mengungkapkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia nol hingga enam bulan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2 persen pada 2007 menjadi 56,2 persen pada 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai enam bulan turun dari 28,6 persen pada 2007 menjadi 24,3 persen pada 2008. Sementara jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7 persen pada 2002 menjadi 27,9 persen pada 2003.


Menurut Sensus Dasar Kesehatan Indonesia, pemberian susu eksklusif terus menurun. Sedangkan pemberian susu botol  meningkat. Dari data tersebut di atas, kita mendapatkan gambaran bahwa bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 2-3 bulan kehidupannya dan selanjutnya adalah pemberian susu formula. Rendahnya pemberian ASI di negeri ini, diakibatkan minimnya informasi yang dimiliki oleh setiap orang tua, baik informasi mengenai proses menyusui yang selalu dikaitkan dengan mitos/budaya dan juga minimnya informasi akan bahaya susu formula yang telah dibuktikan secara ilmiah.


Baik tenaga kesehatan maupun masyarakat luas masih banyak yang berpikir bahwa susu formula memiliki kualitas gizi yang sama baiknya atau bahkan lebih baik dari ASI.


Sehingga sering kita dengar, sebagian masyarakat mengatakan dengan bangga bahwa buah hatinya minum susu dengan merk “A” dimana semakin mahal harga sebuah produk susu formula maka semakin “keren” lah derajat orangtua di mata masyarakat.


Sungguh memprihatinkan bahwa masyarakat luas telah tertipu oleh indahnya sebuah iklan di media elektronik atau peran tenaga kesehatan yang merangkap sebagai tenaga pemasaran dari sebuah produk susu formula. Salah satu kegagalan pemberian ASI di negeri ini adalah disebabkan strategi pemasaran susu formula yang berhasil me”yakin”kan masyarakat bahwa produk mereka sama baiknya bahkan lebih baik dari ASI.


Faktanya ternyata susu formula memiliki resiko tinggi terhadap masa depan kesehatan anak manusia. Bukan sekedar resiko jangka pendek dan menengah, namun yang perlu diperhatikan adalah resiko jangka panjang dari penggunaan susu formula.


Di bawah ini adalah uraian kerugian penggunaan susu formula baik terhadap bayi dan juga kepada ibu:



  • Meningkatkan Resiko Asthma
  • Meningkatkan Resiko Alergi
  • Menghambat Perkembangan Kognitif
  • Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut
  • Meningkatkan Resiko Oklusi Pada Gigi Anak
  • Meningkatkan Resiko Infeksi dari Susu Formula yang Terkontaminasi
  • Meningkatkan Resiko Kurang Gizi
  • Meningkatkan Resiko Kanker Pada Anak-Anak
  • Meningkatkan Resiko Penyakit Kronis
  • Meningkatkan Resiko Diabetes
  • Meningkatkan Resiko Penyakit Kardiovaskuler (Jantung)
  • Meningkatkan Resiko Obesitas
  • Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pencernaan
  • Meningkatkan Resiko Kematian Pada Bayi dan Anak-Anak
  • Meningkatkan Resiko Infeksi Telinga dan Otitis Media
  • Meningkatkan Resiko Terkena Efek Samping dari Kontaminasi Lingkungan
  • Meningkatkan Gangguan Kesehatan Jiwa



Melihat hasil-hasil penelitian ini, tentunya lebih menguatkan apa maksud dari perintah penyusuan dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Bahwa ASI adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan oleh setiap anak manusia yang lahir ke muka bumi. Tidaklah mungkin setiap anak manusia menjadi manusia yang berjiwa muthmainah, jika tiada disusui ibunya.


Oleh: dr. Henny H. Zainal, CHt (Penyuluh Laktasi)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Menjadi Dokter (Terapis) di Rumah : Muntah dan Mencret

Muntah dan mencret merupakan salah satu dari lima cara yang dipergunakan untuk mengeluarkan zat beracun dari tubuh. Lima cara itu adalah mencret/diare, muntah, berbekam, buang angin, dan mengeluarkan keringat.

Pertolongan pertama:
Untuk menghindari terjadinya kehilangan cairan tubuh secara cepat, berikan air madu dengan intensitas yang sering.

Penanganan terapi herba:
Berikan Spirumadu, Gamalife, dan Kordial Kurma.